PESONA JEMBATAN KELOK SEMBILAN DINIKMATI PARA PEMUDIK “

by June 28, 2017
SERBA SERBI 0   1.1K views 0

Pemudik tujuan Padang dari Riau atau sebaliknya disuguhi panorama indah saat melintas jembatan Kelok 9 (Istimewa for JawaPos.com)

Reportactual.com – Mudik Lebaran sambil menikmati objek wisata alam mungkin sudah lazim di banyak tempat. Tetapi menikmati keindahan arsitektur dan konstruksi rumit di belantara hutan dengan keindahan panoramanya belum tentu mudah ditemui.

Dari yang sedikit itu, keindahan Jembatan Kelok Sembilan dengan panorama alam hutan Bukit Barisan mungkin salah satu yang patut disyukuri. Jembatan itu memiliki lebar 13,5 meter, sehingga sangat luas bagi kendaraan yang melewatinya.

Untuk mudik Lebaran tahun ini, pemerintah menyiapkan salah satu poskonya di sekitar  Jembatan Kelok Sembilan. Pokso itu juga disediakan alat berat berupa dump truck, excavator, dan peralatan lainnya untuk mengantisipasi bencana.
Kami juga sediakan posko siaga di Kelok Sembilan untuk memastikan jalur Padang-Pekanbaru lancar selama mudik Lebaran,” kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III, Syaiful Anwar melalui keterangan yang diterima JawaPos.com, Rabu (28/6).

Jalan  sepanjang 205 kilometer ruas Padang-Bukittinggi-batas Riau dalam kondisi bagus. “Bahkan, kerusakan jalan akibat banjir dan longsor di Pangkalan awal Maret lalu, yang sempat menyebabkan akses Sumbar-Riau terputus, jalannya kini telah  mulus,” jelas Syaiful.

Di sisi jembatan kata dia, juga diberi ruang yang cukup luas, sehingga pengguna jalan bisa parkir kendaraan. “Jangan heran, jika Anda melewati jalur itu akan ditemukan banyak pedagang di sisi atas jembatan dari arah Riau. Mereka, menyediakan jagung bakar, es kelapa muda, dan makanan kecil lainnya,” tutur dia.

Diketahui, Jembatan Kelok Sembilan umumnya digunakan  pemudik  yang menuju Provinsi Sumatra Barat (Sumbar)-Riau. Saat melewati Kelok Sembilan, pemudik  akan dimanjakan dengan panorama cagar alam dan gunung-gunung, dan tentunya kontruksi jembatan yang kokoh.

Pemudik, umumnya dari Pekanbaru dengan tujuan Bukittinggi maupun Padang, bakal langsung disambut keindahan jembatan yang mulai dibangun sejak 2003 dan selesai pada 2013 itu.

Sebenarnya, nama Kelok Sembilan merujuk jalan berkelok-kelok melewati perbukitan di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Jalan itu, jika direntang lurus hanya sepanjang 300 meter dengan lebar jalan 5 meter yang dibangun pemerintah Kolonial Belanda pada 1908-1914 untuk memperlancar transportasi dari Pelabuhan Emma Haven [Teluk Bayur] di barat Sumatra ke wilayah timur.

Namun, seiring berkembangnya waktu, jalan itu tak mampu lagi menampung volume kendaraan yang melewati rute tersebut, sehingga kemacetan tak terelakan. Solusinya, diusulkanlah pembuatan jembatan layang menembus dua bukit yang mengapit jalan tersebut.

Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (sekarang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dimulai tahun 2003 dengan konsep green construction atau ramah lingkungan karena berada di wilayah cagar alam. Pembangunan jembatan dengan biaya Rp580 miliar itu dikerjakan dalam kurun waktu 10 tahun.

Jembatan Kelok Sembilan dibagi dalam enam buah jembatan dengan ditambah jalan penghubung sepanjang lebih dari 1,5 kilometer.

Untuk enam jembatan itu, masing-masing memiliki panjang yang berbeda. Jembatan pertama dengan panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter, jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat yang paling panjang 462 meter, jembatan kelima 31 meter, dan jembatan keenam sepanjang 156 meter.

JawaPos.com reposting by Reportactual.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.